KOMPETENSI
DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. Kelas X
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap
Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
3.1 Memahami
metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia,
keselamatan dan keamanan Kimia di laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan
|
Metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamatan dan keamanan kimia di
laboratorium,
serta peran Kimia
dalam kehidupan
· Metode
ilmiah
· Hakikat
ilmu Kimia
· Keselamatan
dan keamanan kimia di laboratorium
· Peran
Kimia
dalam kehidupan
|
· Mengamati
produk-produk dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya: sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju,
mentega, minyak goreng, garam dapur,
asam cuka, dan lain
lain yang mengandung bahan kimia.
· Mengunjungi
laboratorium untuk mengenal alat-alat laboratorium kimia dan fungsinya serta mengenal beberapa bahan kimia dan sifatnya (mudah
meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif, dan lain-lain).
· Membahas cara kerja ilmuwan kimia dalam
melakukan penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah (membuat hipotesis, melakukan percobaan, dan menyimpulkan)
· Merancang
dan melakukan percobaan ilmiah, misalnya menentukan variabel yang
mempengaruhi kelarutan gula dalam air dan mempresentasikan hasil percobaan.
· Membahas
dan menyajikan hakikat ilmu Kimia
· Mengamati dan
membahas gambar atau video orang yang sedang bekerja
di laboratorium untuk memahami prosedur standar tentang keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium.
|
4.1
Menyajikan
hasil rancangan dan hasil percobaan ilmiah
|
||
3.2
Memahami
model atom Dalton, Thomson, Rutherfod,
Bohr, dan mekanika gelombang
|
Struktur Atom dan Tabel Periodik
· Partikel
penyusun atom
· Nomor atom
dan nomor massa
· Isotop
· Perkembangan
model atom
· Konfigurasi
elektron
dan
diagram orbital
· Bilangan
kuantum dan bentuk orbital.
· Hubungan
Konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik
· Tabel
periodik dan sifat keperiodikan unsur
|
· Menyimak penjelasan bahwa atom
tersusun
dari partikel dasar, yaitu elektron, proton, dan neutron serta proses
penemuannya.
· Menganalisis
dan menyimpulkan bahwa nomor
atom, nomor massa, dan
isotop
berkaitan dengan jumlah partikel dasar penyusun atom.
· Menyimak penjelasan dan menggambarkan model-model atom menurut Dalton, Thomson,
Rutherford, Bohr, dan mekanika kuantum.
· Membahas penyebab benda memiliki warna
yang berbeda-beda berdasarkan model atom Bohr.
· Membahas prinsip
dan aturan penulisan konfigurasi
elektron dan menuliskan konfigurasi
elektron dalam bentuk diagram
orbital serta menentukan bilangan
kuantum dari setiap elektron.
· Mengamati
Tabel Periodik Unsur untuk menunjukkan bahwa
unsur-unsur dapat disusun dalam suatu tabel berdasarkan kesamaan
sifat unsur.
· Membahas perkembangan
sistem periodik unsur dikaitkan dengan letak
unsur dalam Tabel Periodik Unsur berdasarkan konfigurasi elektron.
· Menganalisis
dan
mempresentasikan hubungan antara nomor atom dengan sifat
keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegatifan) berdasarkan data sifat
keperiodikan unsur.
· Menyimpulkan
letak
unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron dan memperkirakan sifat fisik dan sifat kimia unsur tersebut.
· Membuat
dan menyajikan karya yang berkaitan
dengan model atom, Tabel Periodik Unsur, atau grafik keperiodikan sifat
unsur.
|
3.3
Memahami cara penulisan konfigurasi elektron dan pola konfigurasi
elektron terluar untuk setiap golongan dalam tabel periodik
|
||
3.4 Menganalisis kemiripan sifat unsur
dalam golongan dan keperiodikannya
|
||
4.2 Menggunakan model atom untuk menjelaskan fenomena
alam atau hasil percobaan
|
||
4.3 Menentukan letak suatu
unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifatnya berdasarkan konfigurasi elektron
|
||
4.4 Menalar kemiripan dan keperiodikan sifat unsur
berdasarkan data sifat-sifat periodik unsur
|
||
3.5
Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat
zat
|
Ikatan Kimia, Bentuk Molekul, dan Interaksi
Antarmolekul
· Susunan
elektron stabil
· Teori
Lewis tentang ikatan kimia
· Ikatan ion
dan ikatan kovalen
· Senyawa
kovalen polar dan nonpolar.
· Bentuk
molekul
· Ikatan
logam
· Interaksi
antarpartikel
|
· Mengamati sifat beberapa bahan, seperti: plastik,
keramik, dan urea.
· Mengamati proses
perubahan garam dan gula akibat pemanasan serta membandingkan hasil.
· Menyimak teori Lewis tentang ikatan dan
menuliskan struktur Lewis
· Menyimak penjelasan
tentang perbedaan sifat senyawa ion dan senyawa kovalen.
· Membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen.
· Membahas dan membandingkan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap.
· Membahas adanya molekul yang tidak
memenuhi aturan oktet.
· Membahas proses
pembentukan ikatan kovalen
koordinasi.
·
Membahas ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar
serta senyawa
polar dan senyawa nonpolar.
· Merancang dan
melakukan percobaan kepolaran beberapa senyawa dikaitkan dengan
perbedaan keelektronegatifan unsur-unsur yang
membentuk ikatan.
·
Membahas dan memperkirakan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah
pasangan elektron di sekitar inti atom dan hubungannya dengan kepolaran
senyawa.
·
Membuat dan memaparkan model bentuk molekul dari bahan-bahan bekas, misalnya gabus dan karton, atau perangkat lunak kimia.
·
Mengamati kekuatan relatif paku dan tembaga dengan
diameter yang sama dengan cara membenturkan kedua logam tersebut.
·
Mengamati
dan menganalisis sifat-sifat logam dikaitkan dengan proses pembentukan ikatan
logam.
·
Menyimpulkan
bahwa jenis ikatan kimia berpengaruh kepada sifat fisik materi.
·
Mengamati dan menjelaskan perbedaan bentuk tetesan
air di atas kaca dan di atas kaca yang dilapisi lilin.
·
Membahas
penyebab air di atas
daun talas berbentuk butiran.
·
Membahas interaksi antar molekul dan konsekuensinya
terhadap sifat fisik senyawa.
·
Membahas
jenis-jenis interaksi antar
molekul (gaya London, interaksi dipol-dipol,
dan ikatan hidrogen) serta kaitannya dengan sifat fisik senyawa.
|
3.6 Menentukan bentuk molekul dengan menggunakan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi (VSEPR) atau Teori Domain Elektron
|
||
3.7 Menentukan interaksi antar partikel (atom, ion, dan molekul) dan
kaitannya dengan sifat fisik zat
|
||
4.5 Merancang
dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion atau
senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik
didih, daya hantar listrik, atau sifat lainnya)
|
||
4.6 Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan
bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar atau perangkat
lunak kimia
|
||
4.7 Menalar sifat-sifat zat di sekitar kita dengan menggunakan
prinsip interaksi antarpartikel
|
||
3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan
daya hantar listriknya
|
Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit
-
|
·
Mengamati
gambar binatang yang tersengat aliran listrik ketika banjir
· Merancang
dan melakukan percobaan
untuk menyelidiki sifat elektrolit beberapa larutan yang ada di lingkungan dan larutan yang ada di laboratorium serta melaporkan hasil percobaan.
· Mengelompokkan larutan ke dalam elektrolit kuat,
elektrolit lemah, dan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
·
Menganalisis jenis ikatan kimia dan sifat elektrolit suatu zat serta
menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa
kovalen polar.
·
Membahas dan menyimpulkan fungsi larutan elektrolit dalam tubuh manusia
serta cara mengatasi kekurangan elektrolit dalam tubuh.
|
4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai
larutan melalui perancangan
dan pelaksanaan percobaan
|
||
3.9 Menentukan
bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi
serta
penamaan senyawa
|
Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata nama
Senyawa
· Bilangan
oksidasi unsur dalam senyawa atau ion
· Perkembangan
reaksi reduksi-oksidasi
· Tata nama
senyawa
|
·
Mengamati reaksi oksidasi
melalui perubahan warna pada irisan buah (apel, kentang, pisang) dan karat
besi.
·
Menyimak penjelasan mengenai
penentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.
·
Membahas perbedaan reaksi
reduksi dan reaksi oksidasi
·
Mengidentifikasi reaksi
reduksi dan reaksi oksidasi.
·
Mereaksikan logam magnesium dengan larutan
asam klorida encer di dalam tabung reaksi yang ditutup dengan balon.
·
Mereaksikan
padatan natrium hidroksida dengan larutan asam klorida encer di dalam tabung
reaksi yang ditutup dengan balon.
·
Membandingkan dan menyimpulkan kedua reaksi
tersebut.
·
Membahas penerapan aturan
tata nama senyawa anorganik dan
organik sederhana menurut aturan IUPAC.
·
Menentukan nama beberapa
senyawa sesuai aturan IUPAC.
|
4.9
Membedakan reaksi yang melibatkan dan tidak melibatkan
perubahan bilangan oksidasi melalui percobaan
|
||
3.10 Menerapkan
hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia,
konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia
4.10
Mengolah data terkait hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif,
persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia
|
Hukum-hukum Dasar Kimia
dan Stoikiometri
·
Hukum-hukum dasar
kimia
· Massa atom
relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)
· Konsep mol dan hubungannya dengan
jumlah partikel,
massa molar, dan volume
molar
·
Kadar zat
·
Rumus empiris
dan rumus molekul.
· Persamaan kimia
· Perhitungan
kimia dalam suatu persamaan reaksi.
· Pereaksi
pembatas dan pereaksi berlebih.
· Kadar
dan perhitungan kimia untuk senyawa hidrat.
|
·
Mengamati demonstrasi reaksi
larutan kalium iodida dan larutan timbal(II) nitrat yang ditimbang massanya
sebelum dan sesudah reaksi.
·
Menyimak penjelasan tentang
hukum-hukum dasar Kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust , hukum Dalton, hukum
Gay Lussac dan hukum Avogadro).
·
Menganalisis data untuk
menyimpulkan hukum Lavoisier, hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac
dan hukum Avogadro.
·
Menentukan massa atom relatif
dan massa molekul relatif.
·
Menentukan hubungan antara
mol, jumlah
partikel, massa molar, dan
volume molar gas.
·
Menghitung banyaknya zat
dalam campuran (persen massa, persen
volume, bagian per juta, kemolaran, kemolalan, dan fraksi mol).
·
Menghubungkan rumus empiris dengan rumus molekul.
·
Menyetarakan persamaan kimia.
·
Menentukan jumlah mol, massa
molar,
volume molar gas dan jumlah partikel yang terlibat dalam persamaan kimia.
·
Menentukan
pereaksi pembatas
pada sebuah reaksi kimia.
·
Menghitung banyaknya molekul
air dalam senyawa hidrat.
·
Melakukan percobaan
pemanasan senyawa hidrat dan
menentukan jumlah molekul air dalam sebuah senyawa hidrat.
·
Membahas penggunaan konsep mol
untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
|
B. Kelas XI
Alokasi
waktu: 4
jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap
Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut.
Pembelajaran untuk
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya
4.1 Menemukan berbagai struktur molekul hidrokarbon dari rumus molekul
yang sama dan memvisualisasikannya
|
Senyawa
Hidrokarbon
· Kekhasan atom karbon.
· Atom C primer, sekunder, tertier, dan kuarterner.
· Struktur dan tata nama alkana, alkena dan alkuna
· Sifat-sifat fisik
alkana, alkena dan alkuna
· Isomer
· Reaksi senyawa hidrokarbon
|
· Mengamati senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya plastik, lilin, dan tabung gas yang berisi elpiji serta nyala api
pada kompor gas.
·
Menyimak penjelasan kekhasan atom karbon yang menyebabkan banyaknya senyawa
karbon.
· Membahas jenis atom
C berdasarkan jumlah atom C yang terikat pada rantai atom karbon (atom C primer,
sekunder, tersier, dan kuarterner) dengan menggunakan molimod, bahan alam, atau perangkat
lunak kimia (ChemSketch, Chemdraw, atau lainnya).
· Membahas rumus umum alkana, alkena dan alkuna berdasarkan
analisis rumus struktur dan rumus molekul.
· Menghubungkan rumus struktur dan rumus molekul dengan rumus
umum senyawa hidrokarbon
· Membahas cara memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna sesuai
dengan aturan IUPAC
· Membahas keteraturan sifat fisik (titik didih dan titik
leleh) senyawa alkana, alkena dan alkuna
· Menentukan isomer
senyawa hidrokarbon
· Memprediksi jenis isomer (isomer rangka, posisi, fungsi,
geometri) dari senyawa hidrokarbon.
·
Membedakan jenis reaksi alkana,
alkena dan alkuna.
|
3.2 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
3.3 Memahami reaksi pembakaran
hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat zat hasil pembakaran
(CO2, CO, partikulat karbon)
4.2 Menyajikan karya tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
4.3 Menalar dampak pembakaran
senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta mengajukan
gagasan cara mengatasinya
|
Minyak bumi
·
Fraksi minyak bumi
·
Mutu bensin
· Dampak pembakaran bahan bakar dan cara megatasinya
· Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
|
·
Mengamati jenis bahan bakar minyak (BBM) yang dijual
di SPBU
·
Membahas proses pembentukan minyak bumi dan
cara mengeksplorasinya
·
Membahas proses penyulingan minyak bumi secara distilasi bertingkat
·
Menganalisis proses penyulingan
bertingkat untuk menghasilkan minyak
bumi menjadi fraksi-fraksinya.
·
Membahas pembakaran
hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna serta dampaknya terhadap lingkungan,
kesehatan dan upaya untuk mengatasinya.
· Membandingkan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya
(Premium, Pertamax, dan sebagainya).
·
Membahas penggunaan bahan bakar alternatif selain minyak
bumi dan gas alam.
· Menganalisis bahan bakar alternatif selain minyak bumi dan gas alam.
· Menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap
lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya.
·
Mempresentasikan hasil kerja kelompok
tentang minyak bumi , bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi dan gas
alam serta masalah lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar.
|
3.4 Memahami konsep ∆H
sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap dan penggunaannya dalam
persamaan termokimia
3.5 Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan, entalpi
pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep energi ikatan
4.4 Menggunakan persamaan termokimia
untuk mengaitkan perubahan jumlah pereaksi atau hasil reaksi dengan perubahan
energi
4.5 Menentukan perubahan entalpi berdasarkan data
kalorimetri, entalpi pembentukan, atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess
|
Termokimia
·
Energi dan kalor
·
Kalorimetri dan perubahan entalpi reaksi
·
Persamaan
termokimia
·
Perubahan
entalpi standar
(∆Ho) untuk berbagai reaksi
·
Energi
ikatan rata-rata
·
Penentuan perubahan entalpi reaksi
|
· Mengamati demonstrasi reaksi yang membutuhkan kalor dan
reaksi yang melepaskan kalor, misalnya reaksi logam Mg dengan larutan HCl dan
pelarutan NH4Cl dalam air.
· Menyimak penjelasan pengertian energi, kalor, sistem, dan
lingkungan.
· Menyimak penjelasan tentang perubahan entalpi, macam-macam
perubahan entalpi standar, dan persamaan termokimia.
· Melakukan percobaan
penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan melaporkan hasilnya.
· Membahas cara menentukan perubahan entalpi reaksi
berdasarkan entalpi pembentukan standar, atau energi ikatan berdasarkan hukum
Hess.
· Menentukan perubahan entalpi reaksi
berdasarkan entalpi pembentukan standar, atau energi ikatan berdasarkan hukum
Hess.
· Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi suatu reaksi
· Membandingkan
entalpi pembakaran (∆Hc)
beberapa bahan bakar.
|
3.6 Memahami teori tumbukan dalam reaksi kimia berdasarkan
pengaruh suhu terhadap laju rata-rata partikel zat dan pengaruh konsentrasi terhadap frekuensi tumbukan
3.7 Menentukan orde reaksi dan
tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan
4.6 Menyajikan cara-cara pengaturan
penyimpanan bahan untuk mencegah perubahan tak terkendali
4.7 Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi dan orde reaksi
|
Laju Reaksi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
·
Pengertian dan pengukuran laju reaksi
·
Teori tumbukan
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
·
Hukum laju reaksi dan penentuan laju reaksi
|
· Mengamati beberapa reaksi
yang terjadi disekitar kita, misalnya kertas dibakar, pita magnesium dibakar, kembang api, perubahan warna
pada potongan buah apel dan kentang, pembuatan tape, dan besi berkarat.
· Menyimak penjelasan tentang pengertian
laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
· Menyimak penjelasan tentang teori tumbukan pada reaksi kimia.
· Merancang dan melakukan percobaan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis) dan melaporkan hasilnya.
· Membahas cara menentukan orde reaksi dan persamaan laju
reaksi.
· Mengolah dan menganalisis data untuk menentukan orde reaksi
dan persamaan laju reaksi.
· Membahas peran katalis dalam reaksi kimia di laboratorium dan industri.
· Mempresentasikan cara-cara
penyimpanan zat kimia reaktif
(misalnya cara menyimpan logam natrium).
|
3.8 Menentukan hubungan antara
pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan dan melakukan
perhitungan berdasarkan hubungan tersebut
3.9 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dan penerapannya dalam industri
4.8 Mengolah data
untuk menentukan nilai tetapan kesetimbangan suatu reaksi
4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
|
Kesetimbangan Kimia dan
Pergeseran Kesetimbangan
·
Kesetimbangan dinamis
·
Tetapan kesetimbangan
·
Pergeseran kesetimbangan dan
faktor-faktor yang mempenga-ruhinya
·
Perhitungan dan penerapan kesetimbangan kimia
|
· Mengamati
demonstrasi analogi
kesetimbangan dinamis (model Heber)
· Mengamati demonstrasi reaksi kesetimbangan timbal sulfat dengan kalium
iodida
· Membahas reaksi kesetimbangan dinamis yang terjadi
berdasarkan hasil pengamatan.
· Menentukan harga tetapan kesetimbangan berdasarkan data
hasil percobaan.
· Merancang dan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran
kesetimbangan (konsentrasi, volum, tekanan, dan suhu) dan melaporkannya.
·
Melakukan perhitungan
kuantitatif yang berkaitan dengan kesetimbangan kimia
·
Menentukan komposisi zat dalam
keadaan setimbang, derajat disosiasi (a), tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp) dan hubungan Kc dengan Kp
·
Menerapkan faktor-faktor yang menggeser arah kesetimbangan untuk
mendapatkan hasil optimal dalam industri (proses pembuatan amonia dan asam sulfat)
|
3.10 Memahami konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan
pengionannya dalam larutan
4.10 Menentukan trayek perubahan pH
beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam
|
Asam dan Basa
· Perkembangan konsep
asam dan basa
· Indikator asam-basa
· pH asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah
|
·
Mengamati
zat-zat yang bersifat asam atau basa dalam kehidupan sehari-hari.
·
Menyimak penjelasan tentang berbagai konsep asam basa
· Membandingkan konsep asam basa menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis serta menyimpulkannya.
·
Mengamati perubahan warna indikator dalam berbagai
larutan.
·
Membahas bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator.
·
Merancang dan melakukan
percobaan membuat indikator asam basa dari bahan alam dan melaporkannya.
·
Mengidentifikasi beberapa
larutan asam basa dengan beberapa indikator
·
Memprediksi pH larutan dengan menggunakan beberapa
indikator.
·
Menghitung pH larutan asam kuat dan larutan basa kuat
·
Menghitung nilai Ka larutan asam lemah atau Kb larutan basa lemah yang
diketahui konsentrasi dan pHnya.
·
Mengukur pH berbagai larutan asam lemah, asam kuat, basa lemah, dan basa
kuat yang konsentrasinya sama dengan menggunakan indikator universal atau pH
meter
·
Menyimpulkan perbedaan asam
kuat dengan asam lemah serta basa kuat dengan basa lemah.
|
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan mengitung pH-nya
4.11 Melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat asam basa berbagai
larutan garam
|
Kesetimbangan Ion dan pH
Larutan Garam
· Reaksi pelarutan garam
· Garam yang bersifat
netral
· Garam yang bersifat
asam
· Garam yang bersifat
basa
· pH larutan
garam
|
· Mengamati perubahan warna indikator lakmus merah dan lakmus biru dalam
beberapa larutan garam
· Menyimak penjelasan tentang kesetimbangan ion dalam larutan garam
·
Merancang dan melakukan
percobaan untuk memprediksi pH
larutan garam dengan menggunakan kertas lakmus/indikator universal/pH meter dan melaporkan hasilnya.
· Menuliskan reaksi kesetimbangan ion dalam larutan garam
· Menyimpulkan sifat asam-basa dari suatu larutan garam
·
Menentukan pH larutan garam
|
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
4.12 Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu
|
Larutan Penyangga
· Sifat larutan penyangga
· pH larutan penyangga
· Peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan
industri (farmasi, kosmetika)
|
·
Mengamati pH larutan
penyangga ketika diencerkan, ditambah sedikit asam atau ditambah sedikit
basa
·
Menyimak penjelasan tentang cara membuat
larutan penyangga dengan pH
tertentu
·
Menyimak penjelasan bahwa pH larutan penyangga tetap ketika diencerkan,
ditambah sedikit asam atau ditambah sedikit basa
·
Membandingkan pH larutan penyangga dan larutan bukan
penyangga dengan menambah sedikit asam atau basa atau diencerkan.
· Menganalisis mekanisme larutan penyangga dalam
mempertahankan pHnya terhadap
penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau pengenceran.
·
Merancang dan melakukan
percobaan untuk
membuat larutan penyangga dengan pH tertentu dan melaporkannya.
·
Menentukan pH larutan
penyangga
·
Membahas peranan larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup dan industri.
|
3.13
Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam
basa
4.13 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan titrasi asam-basa
|
Titrasi
· Titrasi asam basa
· Kurva titrasi
|
· Mengamati cara melakukan titrasi asam-basa, dapat melalui media (video)
·
Menyimak penjelasan titik akhir dan
titik ekivalen titrasi asam-basa.
· Merancang dan melakukan
percobaan titrasi asam-basa dan melaporkan hasil percobaan.
·
Menghitung dan menentukan titik ekivalen titrasi, membuat kurva
titrasi serta memilih indikator yang tepat.
·
Menentukan konsentasi pentiter
atau zat yang dititrasi.
|
3.14 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan
kesetimbangan kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
4.14 Merancang dan
melakukan percobaan untuk memisahkan campuran ion logam (kation) dalam
larutan
|
Kesetimbangan
Kelarutan
·
Proses pelarutan
·
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
·
Memprediksi terbentuknya endapan
·
Pengaruh ion senama terhadap kelarutan
|
·
Menyimak demonstrasi pelarutan zat yang mudah larut
dan zat yang sukar larut dalam air.
·
Menyimak penjelasan kesetimbangan
dalam larutan jenuh
·
Membahas kelarutan dan hasil kali kelarutan.
·
Membahas rumus tetapan
kesetimbangan (Ksp)
·
Membahas dan menyimpulkan pengaruh ion
senama pada kelarutan suatu zat
· Merancang dan melakukan percobaan untuk memisahkan campuran
ion dan melaporkan hasil percobaan.
· Menghitung kelarutan dan hasil kali kelarutan beberapa
garam yang sukar larut.
|
3.15 Mengelompokkan berbagai
tipe sistem koloid, menjelaskan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.15 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid
atau melibatkan prinsip koloid
|
Sistem Koloid
· Jenis koloid
· Sifat koloid
· Pembuatan koloid
· Peranan
koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industry
|
·
Mengamati berbagai jenis produk
yang berupa koloid
·
Membahas jenis koloid dan sifat-sifat koloid.
·
Menghubungkan sistem koloid
dengan sifat-sifatnya
·
Melakukan percobaan efek Tyndall
·
Membedakan koloid liofob dan
koloid hidrofob.
·
Membahas pemurnian koloid,
pembuatan koloid, dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari
·
Membahas bahan/zat yang berupa
koloid dalam industri farmasi, kosmetik, bahan makanan, dan lain-lain.
·
Melakukan percobaan pembuatan makanan atau produk lain
berupa koloid atau yang melibatkan prinsip koloid dan melaporkan hasil percobaan.
|
C. Kelas XII
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap
Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut.
Pembelajaran untuk
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
3.1 Menganalisis
fenomena sifat koligatif larutan (penurunan
tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)
|
Sifat Koligatif Larutan
· Diagram P-T
· Penurunan tekanan uap jenuh
· Kenaikan titik didih
· Penurunan titik beku
· Osmosis dan tekanan osmosis
·
Sifat koligatif larutan
elektrolit dan larutan nonelektrolit
|
·
Mengamati video atau gambar penggunaan garam untuk mencairkan salju.
·
Menyimak penjelasan tentang sifat koligatif larutan dengan menggunakan diagram P-T
·
Menganalisis dan menyimpulan penyebab sifat
koligatif larutan
·
Menganalisis perbedaaan sifat koligatif larutan
nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
·
Merancang dan melakukan
percobaan sifat koligatif larutan, misalnya penurunan titik beku larutan
nonelektrolit dan larutan elektrolit serta melaporkan hasil percobaan.
·
Menentukan derajat pengionan (a) zat elektrolit berdasarkan data percobaan.
·
Menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
·
Memaparkan terapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari misalnya
membuat es krim, memasak, dan mencegah pembekuan air radiator.
|
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
|
||
4.1 Menyajikan
kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari
|
||
4.2 Melakukan
percobaan untuk menentukan derajat pengionan
|
||
3.3 Menyetarakan
persamaan kimia reaksi redoks dan memperkirakan reaksi yang dapat terjadi
berdasarkan potensial elektrode
|
Redoks dan Sel Elektrokimia
· Penyetaraan persamaan reaksi redoks
· Sel Volta dan potensial sel
· Korosi
· Sel Elektrolisis dan Hukum Faraday
|
·
Mengamati benda-benda yang menggunakan baterai sebagai sumber energi.
·
Menyimak penjelasan cara menyetarakan persamaan kimia reaksi
redoks.
·
Menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks dengan
menggunakan metode setengah reaksi dan metode perubahan bilangan oksidasi.
·
Membahas notasi sel Volta dan kespontanan
reaksi.
·
Menyimak penjelasan cara menghitung potensial sel Volta
·
Merancang dan melakukan percobaan sel Volta dengan
menggunakan bahan di sekitar, misalnya agar-agar sebagai jembatan garam serta menyajikan hasilnya.
·
Membahas penerapan sel Volta dalam kehidupan.
·
Membahas proses korosi yang melibatkan reaksi redoks dan
faktor-faktor penyebab terjadinya korosi.
·
Membahas upaya pencegahan
dan mengatasi terjadinya korosi.
· Merancang dan melakukan percobaan penyepuhan benda dari
logam dengan ketebalan lapisan dan luas tertentu serta melaporkan hasilnya.
·
Menggunakan hukum Faraday
untuk menentukan hubungan antara muatan
listrik yang digunakan dengan banyaknya hasil reaksi.
|
3.4 Menganalisis
proses yang terjadi dan melakukan perhitungan zat
|
||
3.5 Menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara mengatasinya
|
||
3.6 Menerapkan stoikiometri
reaksi redoks dan hukum Faraday
untuk menghitung besaran-besaran yang terkait sel elektrolisis
|
||
4.3 Menentukan urutan kekuatan
pengoksidasi
atau pereduksi berdasarkanhasil percobaan
|
||
4.4.Merancang sel Volta dengan
mengunakan
bahan di sekitar
|
||
4.5 Mengajukan gagasan untuk
mencegah dan mengatasi terjadinya korosi
|
||
4.6 Merancang dan melakukan
penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas tertentu
|
||
3.7 Menganalisis kelimpahan,
kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur
golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah)
|
Kimia Unsur
· Kelimpahan unsur-unsur golongan utama, unsur-unsur periode 3, dan unsur
transisi periode 4.
· Sifat fisis dan sifat kimia unsur-unsur golongan utama, periode 3, dan unsur transisi periode 4.
·
Ekstraksi unsur-unsur halogen, alkali, alkali tanah, aluminium,
nitrogen, oksigen, belerang, silikon, besi, kromium, tembaga, dan senyawanya.
·
Manfaat unsur dan senyawa
golongan utama, periode ke-3 dan transisi (periode 4)
|
·
Mengamati demonstrasi
reaksi uji nyala garam dari senyawa alkali dan alkali tanah, misalnya:
pembakaran KCl, NaCl, CaCl2, dan BaCl2 untuk
mengidentifikasi unsur logam.
·
Mengamati demonstrasi
pembakaran logam Mg kemudian hasil pembakaran ditambah air dan fenolftalin untuk mengidentifikasi sifat basa unsur golongan IIA.
·
Membahas kelimpahan, kecenderungan sifat, manfaat, serta cara mendapatkan
unsur-unsur golongan utama, unsur-unsur periode
3 dan unsur golongan transisi (periode 4).
·
Mengidentifikasi
produk-produk yang mengandung unsur-unsur golongan utama, unsur-unsur periode 3 dan unsur
golongan transisi (periode 4) tertentu.
·
Mengaitkan sifat dan
kegunaan unsur golongan utama, unsur periode 3, dan unsur transisi periode 4.
·
Merancang dan melakukan
percobaan terkait sifat kimia unsur
dalam satu golongan/ periode misalnya: daya pengoksidasi halogen dan daya
pereduksi halida, uji nyala senyawa
logam alkali dan alkali tanah, sifat unsur-usur periode 3 (antara lain amfoter ion aluminium Al3+),
serta pembuatan gas klor dan melaporkan hasil percobaan.
·
Membahas kegunaan unsur/
senyawa golongan utama, unsur periode 3 dan unsur transisi periode 4
|
3.8 Menganalisis kelimpahan,
kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, dan proses
pembuatan unsur periode 3 dan unsur golongan transisi (periode 4)
|
||
4.7 Melakukan percobaan
pembuatan unsur halogen dan mengidentifikasi sifat fisika dan kimia unsur
golongan utama (halogen, alkali, atau alkali tanah)
|
||
4.8 Merancang dan melakukan
percobaan untuk menunjukkan sifat amfoter aluminium (Al3+)
|
||
3.9 Menganalisis
struktur, tata nama, sifat, sintesis,
dan kegunaan senyawa karbon (haloalkana, amina, alkanol, alkoksialkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
|
Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan Senyawa:
·
Haloalkana
·
Amina
·
Alkanol dan Alkoksi Alkana
·
Alkanal dan Alkanon
·
Asam alkanoat dan alkil alkanoat
|
·
Mengamati gambar: bahan pencucian kering (dry clean), spirtus, kembang gula, formalin, obat
bius, cat kuku, kloroform, cuka dapur, jeruk, pisang dan lain-lain yang
mengandung senyawa karbon.
·
Menyimak penjelasan pengelompokan senyawa karbon berdasarkan gugus fungsi (haloalkana, amina, alkanol, alkoksialkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
·
Membahas rumus struktur
dan tata nama haloalkana, amina, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon,
asam alkanoat, dan alkil alkanoat.
·
Menganalisis berbagai
rumus struktur yang memiliki rumus molekul sama.
·
Membahas isomer,
sifat-sifat, reaksi identifikasi dan kegunaan haloalkana, amina, alkanol,
alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat.
·
Mengaitkan rumus struktur senyawa haloalkana, amina,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat,
dengan sifat kimianya.
·
Merancang dan melakukan percobaan tentang reaksi identifikasi senyawa alkanol dan alkoksialkana serta identifikasi alkanal dan alkanon (misalnya dengan larutan Fehling dan
Tollens) dan melaporkan hasil percobaan.
·
Merancang dan melakukan percobaan pembuatan alkil alkanoat (esterifikasi) dan melaporkan hasil percobaan.
·
Membahas senyawa alkohol tertentu yang dapat menjadi bahan bakar alternatif
·
Membahas formalin yang digunakan untuk pengawet dan bahaya penggunaan formalin
untuk mengawetkan makanan.
|
4.9 Merancang dan melakukan percobaan untuk sintesis
senyawa karbon, identifikasi gugus fungsi dan/atau
penafsiran data spektrum inframerah (IR)
|
||
3.10 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan
turunannya
|
Benzena dan Turunannya
·
Struktur
·
Tata Nama
·
Sifat
·
Kegunaan
|
·
Mengamati gambar: dinamit, obat-obatan yang mengandung
anilin, minuman ringan yang mengandung bahan pengawet, kotak televisi dan
tape recorder serta lain-lain yang mengandung senyawa bezena dan turunannya.
·
Menyimak penjelasan rumus struktur dan tata nama senyawa benzena dan
turunannya
·
Membahas sifat fisis dan sifat kimia senyawa benzena dan turunannya (penyebab kestabilan
benzena, reaksi-reaksi substitusi meliputi: nitrasi, sulfonasi, halogenasi,
dan alkilasi dll)
·
Menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat kimianya.
·
Menganalisis reaksi
pengarah orto, meta dan para
·
Berlatih membuat reaksi
nitrasi, sulfonasi, halogenasi, dan alkilasi pada senyawa benzena
·
Membahas kegunaan benzena
dan turunannya.
|
4.10 Menyajikan
beberapa turunan benzena yang berbahaya dan tidak berbahaya
|
||
3.11 Menganalisis
struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul (polimer,
karbohidrat, protein, dan lemak)
4.11 Menalar pembuatan suatu produk dari makromolekul
|
Struktur, tata nama,
sifat, penggunaan dan penggolongan makromolekul
·
Polimer
·
Karbohidrat
·
Protein
·
Lemak
|
·
Mengamati objek (atau gambarnya) yang mengandung polimer, misalnya: tali-tali plastik, paralon, teflon, tempat minum
dan makanan dari stirofom, karpet dari polimer orlon, lensa kacamata dari
fleksiglas dan fiting lampu dari bakelit.
·
Menyimak penjelasan bagaimana beberapa jenis molekul dapat bergabung menghasilkan suatu
makromolekul.
·
Menyimak penjelasan tentang aturan IUPAC untuk
memberi nama polimer
·
Membahas pembentukan polimerisasi adisi
dan polimerisasi kondensasi.
·
Menganalisis nama monomer,
jenis polimerisasinya, nama polimer yang terbentuk, sifat dan kegunaannya
dalam kehidupan.
·
Mengumpulkan data dan menyajikan dampak penggunaan polimer
sintetis dalam kehidupan dan cara penanggulangannya
·
Mengamati bahan atau gambar yang mengandung karbohidrat, protein, dan
lemak, misalnya: madu lebah, batang tebu, susu sapi, biji-bijian, kapas,
gelatin, agar-agar, buah alpukat dan daging sapi.
·
Menyimak penjelasan tentang struktur dan tata nama karbohidrat dan
protein
·
Membahas sifat dan kegunaan karbohidrat dan protein.
·
Melakukan percobaan uji
glukosa, selulosa, amilum dan uji protein dan melaporkan hasil percobaan.
·
Menyimak penjelasan struktur lemak dan reaksi yang dapat dialami lemak
·
Menghubungkan struktur
lemak (misalnya struktur omega-3, omega-6, omega-9, struktur lemak lain)
dengan sifat fisiknya dan efeknya pada kesehatan.
·
Membahas dan menyajikan kegunaan lemak dan minyak serta pengaruh lemak bagi
kesehatan manusia.
·
Membahas dan menyajikan pembuatan suatu produk dari makromolekul
misalnya pembuatan alkohol dari karbohidrat, minyak dari biji-bijian dan
margarin dari lemak.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar